Pengertian.
Penelitian
Tindakan dalam Bimbingan dan Konseling diorientasikan pada penelitian tindakan
kelas (PTK) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan
memperbaiki/meningkatkan mutu praktek pembelajaran/layanan. Merupakan suatu
proses antara guru dan siswa yang menginginkan terjadinya perbaikan,
peningkatan dan perubahan pembelajaran yang lebih baik agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai secara optimal
Karakteristik
PTK
Secara garis
besar karakteristik PTK adalah :
1. Situasional, artinya berkaitan langsung dengan
permasalahan konkret yang dihadapi guru dan siswa di kelas
2. Kontekstual,
artinya upaya pemecahan yang berupa model atau prosedur tindakan tidak lepas
dari konteksnya, mungkin konteks budaya, social politik dan ekonomi dimana
proses pembelajaran berlansung.
3. Kolaboratif,
adalah kolaborasi antara guru dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang
permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan.
4. Self-
reflective dan self evaluative, Pelaksana, pelaku tindakan, serta obyek yang
dikenai tindakan melakukan refleksi dan evaluasi diri terhadap hasil atau
kemajuan yang dicapai. Modifikasi
perubahan yang dilakukan
berdasarkan pada hasil refleksi dan evaluasi yang mereka lakukan
5. Fleksibel,
artinya memberikan sedikit kelonggaran dalam
pelaksanaan tanpa menlanggar kaidah metodologi ilmiah, misalnya tidak perlu ada
prosedur sampling, alat pengumpul data yang lebih informal, sekalipun
dimungkinkan dipakainya instrument formal sebagaimana dalam penelitian.
Penanda PTK :
1.
Masalah dirasakan dan
dihadapi peneliti (konselor) dalam melaksanakan tugas pekerjaan.
2.
Tujuan PTK adalah melakukan
perbaikan, peningkatan, dan atau perubahan kearah yang lebih baik sebagai upaya
pemecahan masalah. Menentukan model dan prosedur tindakan yang diberikan
jaminan terhadap upaya pemecahan masalah yang mirip atau sama dengan melakukan
modifikasi atau penyesuaian seperlunya.
3.
Manfaat /kegunaan PTK,
langsung terlihat dan dapat dinikmati oleh konsumen (konselor) serta obyek
penelitian (klien)
4.
Teori dipakai sebagai dasar
memilih dan menentukan aksi atau solusi tindakan.
5. Metodologi /desain bersifat
fleksibel sesuai konteks tanpa mengorbankan asas ilmiah metodologi. Langkah kerja
bersifat siklik (ada siklus) dan setiap siklus ada empat tahapan. Analisis terjadi
dalam proses setiap siklus.
Masalah yang
laik untuk PTK.
1.
Masalah tersebut menunjukkan
suatu kesenjangan antara teori dan fakta empiric yang dirasakan dalam proses pembelajaran atau
keseharian guru/pembimbing/konselor.
2.
Adanya kemungkinan untuk
dicarikan alternative solusinya melalui tindakan konkret yang dapat dilakukan
guru/pembimbing/konselor.
3.
Masalah tersebut memungkinkan
dicari dan diidentifikasi hal-hal atau factor yang menimbulkannya. Factor-faktor
penentu tersebut merupakan dasar atau landasan untuk merumuskan alternative solusi
terhadap masalah yang dipilih.
Merumuskan
hipotesis perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1.
Rumusan alternative-alternatif
tindakan untuk pemecahan masalah berdasarkan hasil kajian.
2. Kaji ulang/evaluasi
setiap alternative pemecahan masalah yang diusulkan dari segi bentuk tindakan
dan prosedurnya, segi kelaikan, kemudahan, kepraktisan dan optimalisasi hasil
serta cara penilaiannya.
3. Pilih alternative
tindakan dan prosedur yang dinilai paling menjanjikan hasil optimal dan dapt
dilakukan oleh guru/konselor dalam kondisi dan situasinya.
4. Tentukan
langkah-langkah untuk melaksanakan tindakan serta cara-cara untuk mengetahui
hasilnya.
5. Tentukan
cara untuk menguji hipotesis tindakan guna membuktikan bahwa dengan tindakan
yang dilakukan telah terjadi perubahan, perbaikan atau peningkatan yang
meyakinkan.
PENELITIAN TINDAKAN BIMBINGAN
DAN KONSELING (PTBK)
Penelitian
tindakan bimbingan dan konseling adalah penelitian tindakan yang dilakukan di
kelas dengan tujuan untuk meningkatkan program layanan BK, sehingga menjadi
lebih baik. PTBK dilakukan oleh guru BK sendiri, oleh karena itu permasalahan
yang akan dipecahkan dalam rangka
peningkatan layanan BK untuk menjadi lebih baik tersebut adalah masalah yang
dirasakan dan dihadapi oleh guru BK sendiri, dalam melaksanakan tugasnya
sehari-hari, yaitu masalah layanan bimbingan dan konseling : 6 bidang layanan,
9 jenis pelayanan, dan 5 kegiatan pendukung.
Bidang layanan
BK :
1.
Kehidupan pribadi
2.
Kehidupan social
3.
Kegiatan belajar
4.
Perencanaan, pelaksanaan dan
pemantapan karier
5.
Kehidupan berkeluarga
6.
Kehidupan beragama
Jenis layanan
BK :
1.
Orientasi
2.
Informasi
3.
Penempatan dan penyaluran
4.
Penguasaan konten
5.
Konseling individu
6.
Bimbingan kelompok
7.
Konseling kelompok
8.
Konsultasi
9.
Mediasi
Kegiatan
pendukung :
1.
Aplikasi instrument
2.
Himpunan data
3.
Konferensi kasus
4.
Kunjungan rumah
5.
Alih tangan kasus
Kegiatan
tersebut diatas dikelompokan dalam program pelayanan :
1. Pelayanan dasar : bimbinhan
kelas, pelayanan orientasi, pelayanan informasi, bimbingan kelompok,
pengumpulan data.
2. Pelayanan responsif :
konseling individual dan kelompok,referral, kolaborasi guru mapel/wali
kelas,kolaborasi dengan orang tua,
kolaborasi dengan fihak-fihak terkait di luar sekolah,konsultasi, bimbingan
teman sebaya, konferensi kasus dan kunjungan rumah.
3.
Perencanaan individual dimaksudkan adalah konselor membantu klien
menganalisa kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau informasi yang
diperoleh yaitu menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangan atau aspek-aspek
pribadi, social, belajar dan karier
4.
Dukungan sistem meliputi :
pengembangan profesi, manajemen program, riset dan
pengembangan.(depdiknas,2007)
Komponen
Proposal / laporan PTBK.
Laporan penelitian merupakan
manifestasi dari kegiatan seorang peneliti yang sudah mencoba melakukan
kegiatan penelitiannya berdasar proposal yang telah dipersiapkannya. Proposal
penelitian berisi kegiatan yang akan
dilakukan oleh peneliti, sedangkan laporan penelitian berisi hal-hal yang telah
dilakukan oleh peneliti.
Laporan penelitian
terdiri dari :
BAB I : PENDAHULUAN, berisi
amatan selintas penelitian terhadap suatu gejala di lapangan, atas dasar
kondisi lapangan tersebut muncullah masalah dan untuk memperjelas
permasalahannya dirumuskanlah pertanyaan penelitian.
BAB II : KERANGKA TEORI DAN
KERANGKA BERFIKI, berisi analisis ilmiah terhadap masalah dan kemungkinan
pemecahannya. Tinjauan teoritik pertanyaan penelitian dan kemungkinan
menjawabnya. Semuanya seyogyanya didukung oleh hasil amatan ilmuwan tentang
gejala di lapangan yang relevan.
BAB III : METODE PENELITIN, berisi
rancangan pemecahan masalah, rancangan cara menjawab pertanyaan
penelitian,rancangan cara kerja peneliti untuk melaksanakan pengamatan ilmiah
ilmiah.
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN, berisi pemecahan masalah dan hasilnya, kegiatan mencari dan
menyusun jawaban pertanyaan penelitian. Ini semua berdasarkan pada kerja pengamatan
ilmiah peneliti di lapangan dan hasil pengamatannya.
BAB V: SIMPULAN DAN SARAN,
berisi simpulan dan saran berdasar hasil pemecahan masalah berupa jawaban
terhadap masalah yang telah diajukan. Semua harus berdasar atas hasil
pengamatan di lapangan dan olahan yang dilakukan.
Penyusunan
Proposal
Judul Penelitian :
singkat, spesifik, jelas mewakili gambaran tentang masalah yang akan diteliti
dan tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan masalah.
Bidang Kajian : bidang
kajian BK misalnya : masalah belajar siswa, teknik dan strategi BK,
pengembangan dan penggunaan alat bantu BK, evaluasi BK, proses BK dan
sebagainya.
Pendahuluan :
analisis situasi lapangan terkait dengan pelaksanaan BK di sekolah yang
ditangani oleh guru BK. Bagian ini berisi uraian tentang hal-hal mengenai
konsep BK maupun fakta dilapangan yang memungkinkannya diberikannya layanan BK
sehingga memunculkan masalah. Masalah akan muncul apabila terjadi kesenjangan
antara konsep dan fakta. Bagian ini berisi uraian sebagai berikut :
1.
Analisis kesenjangan (berbasis
data) sehingga muncul masalah.
2.
Masalahnya nyata dirasakan
dan dihadapi oleh guru BK
3.
Masalahnya sendiri harus
jelas
4.
Mendesak untuk segera diatasi
5.
Fisibel untuk dilaksanakan
(waktu,biaya, data dukung yang lain)
Perumusan
dan pemecahan masalah
1.
Perumusan masalah :
seyogyanya dalam bentuk kalimat Tanya, jelas, spesifik dan menggambarkan alternative
tindakan.Misalnya : apakah dengan pemberian LKS partisipasi siswa dalam layanan
informasi dapat meningkat?
2.
Pemecahan masalah : uraian
pendekatan /konsep yang akan digunakan untuk memecahkan masalah. Tunjukan pada bab ini akar penyebab permasalahan.
Tujuan Penelitian :
nyatakan secara spesifik dan operasional dan harus sesuai dengan masalah yang
telah dirumuskan.
Manfaat Penelitian :
jelaskan apa manfaatnya bagi siswa, guru dan sekolah, juga nyatakan inovasi apa
yang diharapkan akan dihasilkan.
Tinjauan
Pustaka :Tuliskan kajian teori atau hasil penelitian
yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan tindakan agar permasalahan
dapat dipecahkan. Deskripsikan semua variable penelitian sampai diperoleh indicator.
Akhiri kajian teori ini dengan memunculkan hipotesis tindakan. Contoh : Dengan
memberikan LKS pada siswa dalam layanan informasi dapat meningkat.
Metode
Penelitian : Kemukakan obyek, latar, waktu, dan lokasi
penelitian. Uraian secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan,
mencakup : perencanaan, tindakan,observasi dan refleksi. Tunjukan siklus-siklus
dan criteria keberhasilannya. Tunjukan cara pengumpulan data dan alat yang akan
digunakannya.
Jadwal Penelitian : buat
chart, uraikan aktivitas apa yang akan dilakukan secara rinci, rincian
aktivitas harus relevan dengan metode penelitian, waktu maksimal 4 bulan.
Anggaran Penelitian:
Kemukakan besarnya biaya penelitian secara rinci dengan mengacu kepada kegiatan
penelitian. Rekapitulasi biaya penelitian mencakup: a) honorarium ketua, b)
biaya operasional, c) biaya pembelian ATK, d) lain-lain pengeluaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar