TIGA LANGKAH GURU TANGANI SISWA INKLUSI
by:Hideo Nagata, metropolis
Pakar inklusi asal jepang Hideo Nakata, menyampaikan tentang pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK),
Apa yang paling dibutuhkan para ABK?
Yang dibutuhkan adalah pendidikan yang menitik beratkan pada kebutuhan ABK, bukan pada kiekurangan mereka. Sistem pembelajarannya harus bersifat individu. Misalnya tunagrahita, penanganannya sangatlah tidak sama dengan anak yang mengalami kesulitan dalam pendengaran maupun penglihatan. ABK membutuhkan dukungan sebaya, baik dari guru maupun siswa lain. Ketika kebutuhan itu terpenuhi, pasti
semuanya beres.
semuanya beres.
Seperti apa konkretnya sistem pembelajaran individu?
Setiap guru mendekati dan mengamati masing-masing siswa ABK. Apa sih kebutuhan mereka sebenarnya? Lalu guru membuat program pembelajaran selama setahun. Program itu dikonsultasikan dengan orang tua. Pada akhir tahun, dibuatlah laporan dan evaluasi yang melibatkan ortu.
Di sekolah, bagaimana kegiatan belajar mengajarnya?
Misalnya satu kelas berisi 25 siswa. salah seorang diantaranya, siswa ABK selama jam pelajaran di kelas berlangsung, siswa ABK diberi waktu jeda sekitar 30 menit untuk keluar kelas dan menuju semacam ruang konseling.Di situ siswa diberi pendekatan yang mendalam, bagaimana pelajarannya, apakah mengalami kesulitan, dan sebagainya. setelah dirasa cukup siswa tersebut dipersilahkan kembali kekelas dan tentu didampingi guru.
Sebenarnya ada berapa sih konteks pendidikan inklusi?
Ada tiga:
pertama, konteks pendekatan one track, yaitu sistem pendidikan dukungan penuh yang diadakan di sekolah umum.
kedua, konteks pendidikan majemuk,yaitu sistem pendidikan dan pendekatan siswa ABK yang menggunakan sistem kerjasama, baik sekolah umum maupun slb disekitar sekolah tersebut harus sama-sama memantau serta mengembangkan siswa ABK.
ketiga, konteks pendidikan dual track.Dalam konteks itu, jelas terpisah antara sekolah umum dan SLB.
Bagaimana seorang guru mempersiapkan penanganan siswa inklusi?
pertama guru harus memiliki pengetahuan mengenai psikologi anak. Mereka harus banyak belajar mengenai apa yang diderita dan dibutuhkan siswa.
kedua, seorang guru yang menangani siswa ABK harus menjaga sikap. ABK itu mempunyai sensitivitas dan emosional yang sangat berbeda dengan siswa umumnya.
ketiga, para guru harus membuat semacam buku panduan atau teksbook untuk para orang tua agar mereka juga mengerti cara mendidik ABK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar