Selasa, 29 Juli 2014

HIZBUL WATHAN ISLAMIC SCOUTING

SEJARAH KEBANGKITAN HIZBUL WATHAN



HISBUL WATHAN mulanya adalah nama madrasah yang didirikan oleh KH Mas Mansyur di Surabaya pada tahun 1916 setelah ia meninggalkan organisasi Nahdatul Wathan yang dibentuknya bersama KH Abdul Wahab Hasbullah. Muhammdiyah mengambil nama itu menjadi perkumpulan pandunya yang didirikan pada tahun 1918 di Yogyakarta. Gagasan pembentukan barisan kepanduan HISBUL WATHAN dalam Muhammdiyah muncul dari KH Ahmad Dahlan sekitar tahun 1916
ketika beliau kembali dari perjalanan tabligh di Surakarta pada pengajian SAFT (Sidiq,Amanah, Fathonah, Tabligh) yan secara rutin diadakan di rumah KH Imam Mukhtar Bukhari. Di kota tersebut beliau melihat anak-anak JPO (Javansche Padvinders Organisatie) dengan pakaian seragam sedang latihan berbaris di halaman pura Mangkunegaran. Sesampainya di Yogyakarta beliau membicarakan dengan beberapa muridnya antara lain Sumodirjo dan Sarbini dengan harapan agar pemuda Muhammdiyah juga dapat diajar tentang kepanduan guna berbakti kepada Allah SWT, sejak itulah Sumodirjo dan Sarbini merintis berdirinya HISBUL WATHAN di dalam Muhammadiyah. Kegiatan pertama diarahkan pada latihan baris berbaris, olah raga dan pertolongan pertama pada kecelakaan. Pada setiap Ahad sore para peserta dilatih dengan kegiatan-kegiatan tersebut dan setiap malam rabu mereka diberi bekal keagamaan, dari cikal bakal itu lahirlah HISBUL WATHAN pada tahun 1918 pada waktu itubernama PADVINDER MUHAMMADIYAH.
Setelah tahun 1924 HISBUL WATHAN berkembang di Jawa bahkan melebar hingga ke luar Jawa, cabang pertama yang berdiri diluar jawa adalah di Sumatra Barat dan dibawa menghadiri kongres Muhammadiyah ke 17 di Yogyakarta pada tahun 1928, hasil dari pembelajaran di Yogyakarta dalam kongres tersebut sebagai bekal untuk dikembangkan di daerah setempat.

Peranan HISBUL WATHAN banyak terlihat pada sektor penanaman semangat cinta tanah air para pemuda, untuk tetap bersemangat menjelma kekuatan dan tekad ikut merebut kemerdekaan dari penjajah. Latihan-latihan dalam kepanduan HISBUL WATHAN  mempunyai andil besar dalam melatih kader-kader bangsa dalam menghadapi kaum kolonial. Dari barisan HISBUL WATHAN muncul sederetan tokoh yaitu: Sudirman, KH Dimyati, Surono, Ki Bagus Hadikusumo, Abdul Kahar Muzakkir, Kasman Singodimedjo, Adam Malik, Suharto,M Sudirman, Sunandar Priyosudarmo, dll (Ensiklopedi Islam,IB Van HOEVE, Jilid II, hal 119-120).
Akibat situasi politik kepanduan mengalami berbagai penyesuaian dan ditahun 1950 HISBUL WATHAN mulai mengaktifkan diri, menata kembali anggota-anggotanya, hingga adanya Keputusan Presiden no 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang mengharap agar segenap organisasi kepanduan yang ada di Indonesia meleburkan diri dalam perkumpulan Pramuka. Kondisi situasional negara menghimpit kepanduan HISBUL WATHAN mengikuti putusan presiden, namun sebagai anak organisasi Muhammdiyah, HISBUL WATHAN terkait erat dengan cita-cita Muhammadiyah yang tercermin dari keputusan kongres tahun 1938 yang menyatakan bahwa sebagai pemuda Muhammadiyah harus membiasakan diri mengamalkan pekerjaan dalam Muhammadiyah, mereka harus siap menolong dan berjasa untuk keperluan Muhammadiyah khususnya dan agama islam umumnya.
Keanggotaan HISBUL WATHAN terdiri dari tiga tingkatan :
1. Tingkat I  disebut tingkat ATHFAL  diperuntukan  umur 6-12 tahun
2. Tingkat II disebut tingkat PENGENAL  diperuntukan   umur 13-17 tahun
3. Tingkat III disebut tingkat PENGHELA  diperuntukan usia 17 tahun ke atas
     
Perjuangan HISBUL WATHAN dalam kebangkitan jati diri dan mempertahankan ruh kepanduan Muhammadiyah sebagai gerakan kepanduan islam diperlukan ketegaran dan keteguhan hati, sehingga diakui dalam kancah pergerakan kepanduan di Indonesia termasuk dalam memahamkan kepada pemimpin dan penguasa negara saat itu, bagaimana HISBUL WATHAN tetap eksis dan berkembang hingga sekarang simak tulisan selanjutnya,...........

Tidak ada komentar:

obah ojo owah

 obah ojo owah tiga kata bahasa jawa tersirat berbagai makna. obah dimaksudkan bergerak. ojo bisa larangan, rambu2 waspada dan himbauan. owa...