ramadhan mengembara
kehadiran bulan ramadhan menjadi momentum yang di elukan. persiapan penuh spiritual setiap insan muslim menyambutnya dengan suka cita. begitu juga diri ini merasakan keberkahan mendapat kesempatan memasuki bulan ramadhan tahun ini. adzan berkumandang memasuki
waktu magrib. bersiaplah kaum muslim menuju masjid kebetulan tidak jauh dari rumah hunian sebuah komplek perumahan. semarak nuansa memasuki bulan ramadhan terasa begitu menggelayut. jamaah cukup padat. saat itu mengawali sholat tarawih pertanda ramadhan telah tiba. merasakan alunan bacaan imam sholat terasa merasuk kalbu, entah siapa yang menjadi imam saat itu, tidak menjadi hal penting. lantunan bacaan ayat quran dirasakan lain terdengar malam itu. resolusi diri menyadari usia telah diujung senja. betapa merenungi diri ini berlumur dosa. masihkah jika sang kaliq memberikan ampunan. walau demikian ku gayut dalam fikiran positif. ku yakin engkau maha pemurah, engkau maha pemaaf, engkau maha kasih dan rahmanmu tiada henti. kutunduk munajatkan nurani. bulan ramadhan bulan penuh berkah. tekatku melebur memburaikan dosa dalam panggangan ramadhan kan tiba. pagar pematok agar tak goyah, hingga godaan membahana. lantunan ayat ayat quran senantiasa menghiasi bibir walau seayat, ramadhan nuansa penuh semangat. aku tak tahu harus bermula dari apa dan dimana. senja membulir, bersama semburat jingga di langit itu. membuncahkan angan bertemunya keinginan. iqro, bacalah atas nama tuhanmu. mengagungkan kebesaranmu. bersujud memenuhi perintahmu. semakin terang membersamai langkah itu. aku dan aku. aku bersama rahasia kehidupan. bisikan bermakna yang patut diperdengarkan. pengembaraan menuntunku menguatkan saat tak disisimu ramadhan. pergimu tlah tergaris dalam 29/30 hari. engkau telah tergantikan syawal. ramadhan pergimu menjadi janji dalam hati. menantimu dengan pengharapan. pengembaraan kan bertemu dalam kesucian. walauhualam.
#cendana, 4 Juni 2019
waktu magrib. bersiaplah kaum muslim menuju masjid kebetulan tidak jauh dari rumah hunian sebuah komplek perumahan. semarak nuansa memasuki bulan ramadhan terasa begitu menggelayut. jamaah cukup padat. saat itu mengawali sholat tarawih pertanda ramadhan telah tiba. merasakan alunan bacaan imam sholat terasa merasuk kalbu, entah siapa yang menjadi imam saat itu, tidak menjadi hal penting. lantunan bacaan ayat quran dirasakan lain terdengar malam itu. resolusi diri menyadari usia telah diujung senja. betapa merenungi diri ini berlumur dosa. masihkah jika sang kaliq memberikan ampunan. walau demikian ku gayut dalam fikiran positif. ku yakin engkau maha pemurah, engkau maha pemaaf, engkau maha kasih dan rahmanmu tiada henti. kutunduk munajatkan nurani. bulan ramadhan bulan penuh berkah. tekatku melebur memburaikan dosa dalam panggangan ramadhan kan tiba. pagar pematok agar tak goyah, hingga godaan membahana. lantunan ayat ayat quran senantiasa menghiasi bibir walau seayat, ramadhan nuansa penuh semangat. aku tak tahu harus bermula dari apa dan dimana. senja membulir, bersama semburat jingga di langit itu. membuncahkan angan bertemunya keinginan. iqro, bacalah atas nama tuhanmu. mengagungkan kebesaranmu. bersujud memenuhi perintahmu. semakin terang membersamai langkah itu. aku dan aku. aku bersama rahasia kehidupan. bisikan bermakna yang patut diperdengarkan. pengembaraan menuntunku menguatkan saat tak disisimu ramadhan. pergimu tlah tergaris dalam 29/30 hari. engkau telah tergantikan syawal. ramadhan pergimu menjadi janji dalam hati. menantimu dengan pengharapan. pengembaraan kan bertemu dalam kesucian. walauhualam.
#cendana, 4 Juni 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar