Pembelajaran berbasis proyek (PBP) merupakan model
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk
mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.Penekanan pembelajaran
terletak pada aktivitas peserta didik untuk memecahkan masalah dengan
menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan
mempresentasikan produk pembelajaran
berdasarkan pengalaman nyata.Strategi ini memperkenankan pesera didik untuk bekerja secara mandiri maupun berkelompok dalam mengkostruksikan produk otentik yang bersumber dari masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembelajaran berbasis proyek (PBP) merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman nyata. PBP dilakukan secara sistematik yang mengikutsertakan peserta didik dalam pembelajaran sikap, pengetahuan dan keterampilan melalui investigasi dalam perancangan produk. PBP merupakan strategi pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek memberi kesempatan peserta didik berpikir kritis dan mampu mengembangkan kreativitasnya melalui pengembangan inisiatif untuk menghasilkan produk nyata berupa barang atau jasa.
berdasarkan pengalaman nyata.Strategi ini memperkenankan pesera didik untuk bekerja secara mandiri maupun berkelompok dalam mengkostruksikan produk otentik yang bersumber dari masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembelajaran berbasis proyek (PBP) merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman nyata. PBP dilakukan secara sistematik yang mengikutsertakan peserta didik dalam pembelajaran sikap, pengetahuan dan keterampilan melalui investigasi dalam perancangan produk. PBP merupakan strategi pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek memberi kesempatan peserta didik berpikir kritis dan mampu mengembangkan kreativitasnya melalui pengembangan inisiatif untuk menghasilkan produk nyata berupa barang atau jasa.
Project Based Learning dalam bahasa Indonesia disebut
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP). Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah suatu
model pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajaran. Proyek
yang dikerjakan oleh siswa dapat berupa perseorangan atau kelompok dan
dilaksanakan peserta didik dalam waktu tertentu secara berkolaboratif
menghasilkan sebuah produk yang hasilnya kemudian akan ditampilkan atau
dipresentasikan.
Pelaksanaan
proyek dilakspeserta didikan secara kolaboratif dan
inovatif, unik yang berfokus pada pemecahan masalah yang berhubungan denga
kehidupan siswa. Pembelajaran berbasis proyek merupakan bagian dari metoda
instruksional yang berpusat pada pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran
Berbasis Proyek (Project Based Learning) Guru
hanya mengamati, memantau kegiatan belajar mengajar baik didalam kelas maupun
diluar kelas.
Tujuan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) yaitu:
a.
Mengaktifkan peserta didik didik
dalam kegiatan belajar mengajar
b.
Membiasakan peserta didik
berinteraksi pada lingkungan.
c.
Memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mau bekerja secara produktif menemukan berbagai pengetahuan.
d.
Membiasakan siswa berpikir kritis dan
analistis
e.
Mencari dan memanfaatkan sumber
belajar yang berasal dari lingkungan sekitar.
f.
Menggunakan pengetahuan secara
efektif
g.
Mengembangkan pengetahuan dan
strategi untuk memecahkan permasalahan.
Pembelajaran berbasis proyek merupakan
strategi
pembelajaran yang berfokus pada peserta
didik dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna lainya. Pelaksanaan PBP
dapat memberi peluang pada peserta didik untuk bekerja
mengkonstruk tugas yang diberikan
guru yang puncaknya dapatmenghasilkan produk karyapeserta
didik.Manfaat Pembelajaran berbasis proyek (PBP) diantaranya adalah sebagai berikut.
a.
Memperoleh pengetahuan dan
keterampilan baru dalam pembelajaran
b. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah.
c. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah yang kompleks
dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa.
d. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas.
e. Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang bersifat kelompok.
4.
Prinisp-prinsip pembelajaran berbasis
proyek (PBP)
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa sarana pembelajaran untuk
mencapai kompetensi dalam PBP menggunakan tugas proyek sebagai strategi pembelajaran.
Para peserta didik bekerja secara nyata, memecahkan persoalan di dunia nyata yang dapat
menghasilkan solusi berupa produk atau hasil karya secara nyata atau realistis. Prinsip yang mendasari pembelajaran berbasis proyek adalah:
a. Pembelajaran berpusat pada peserta
didik yang melibatkan tugas-tugas pada kehidupan nyata untuk memperkaya
pembelajaran.
b. Tugas proyek menekankan pada
kegiatan penelitian berdasarkan suatu tema atau topik yang telah ditentukan
dalam pembelajaran.
c. Penyelidikan atau eksperimen
dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis
dan dikembangkan berdasarkan tema/topik yang disusun dalam bentuk produk
(laporan atau hasil karya). Produk, laporan atau hasil karya tersebut
selanjutnya dikomunikasikan untuk mendapat tanggapan dan umpan balik untuk
perbaikan proyek berikutnya.
Dalam PBP, peserta
didik diberikan tugas dengan mengembangkan tema/topik dalam pembelajaran
dengan melakukan kegiatan proyek yang
realistik. Di samping itu,
penerapan pembelajaran berbasis proyek ini mendorong tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri, serta berpikir
kritis dan analitis pada peserta didik.
Secara umum, langkah-langkah Pembelajaran berbasis proyek (PBP) dapat dijelaskan
sebagai berikut.
Proses
Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian
proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian
kompetensi lulusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar