Minggu, 07 Juli 2013

PENDIDIKAN INKLUSIF (SEKOLAHNYA MANUSIA)

MEMBANGUN SEKOLAHNYA MANUSIA
A. LATAR BELAKANG
            Sesuai dengan amanat undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional maka pendidikan di Indonesia diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna,
sebab pendidikan adalah suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat dan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
          Setiap warga negara  dijamin dan mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, dimaksudkan tidak ada pengecualian bagi warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental dan sosial. Mereka berhak memperoleh pendidikan, jenis pendidikannya disebut pendidikan khusus. Menurut pasal 32 ayat (1) Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa "Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa." Pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki kalainan berfungsi memberikan pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental dan sosial, tujuannya yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal sesuai dengan kemampuannya.
          Hal tersebut diatas merupakan landasan pemberian layanan pendidik untuk semua peserta didik. Cukup menyedihkan mengingat suatu hari dalam masa penerimaan siswa baru, orang tua siswa menceritakan bahwa anaknya tidak diterima di sekolah lanjutan umum manapun, karena anaknya mengalami gangguan dalam belajar, sebut saja slowlearn dan moody. Harapan tinggalah pada sekolah kami, begitu yang disampaikan orang tua tersebut, atas nama empati dan pemahaman semua siswa wajib menerima pendidikan dan memaknai wajib belajar 9 tahun maka hal ini tidak mungkin diabaikan. Berbagai informasi dari orang tua tentang siswa sebagai database dan dasar pemberian layanan diperlukan sekolah, sehingga diputuskanlah siswa tersebut kami terima. Kami mencoba memfasilitasi dan memprogram tantangan tersebut, alhamdulillah proses dapat berjalan, dari tahun ke tahun kami mendapatkan siswa yang istimewa, namun semua dapat kami lalui,adanya  kerjasama antara sekolah dan orang tua, memang diperlukan peran orang tualah yang mengambil prosentase besarnya.
         Upaya mengoptimalkan proses layanan bagi semua siswa, maka suatu hari yang menjadi harapan dan inovasi sekolah kami, bertautlah kami dengan mencoba secara intensif menerapkan strategi pembelajaran Multiple Intelligence dengan branding SEKOLAHNYA MANUSIA, di awal tahun 2010.Perjalanan cukup menguras pemikiran dan energi, namun semua hal untuk mencapai mimpi diperlukan kerja keras, kerja ikhlas dan kerja cerdas, allah tahu yang terbaik buat kami.
             Memiliki kelebihan, kekurangan dan kekuatan adalah hal yang perlu dipetakan pada setiap lembaga pendidikan, hal tersebut tidak menyurutkan niat dan komitmen kami dalam menjaga stabilitas SEKOLAHNYA MANUSIA agar sesuai dengan desain dan sistem yang seharusnya dijalankan. Hal yang perlu digaris bawahi tentang sekolahnya manusia adalah sistem penerimaan siswa baru, dengan menjalankan makna sekolahnya manusia maka penerimaan siswa baru tidak menggunakan tes atau bentuk-bentuk seleksi, penerimaan berdasarkan jumlah target dan bangku sekolah, disamping itu jugaq tidak memberlakukan kondisi siswa, hanya satu syarat yang wajib dipenuhi yaitu pendaftar adalah "Makhluk yang disebut Manusia."
             Tahun 2012 kami dipercaya orang tua siswa yang memilki kekhususan sebut saja siswa berkebutuhan khusus, sebanyak 6 siswa, jujur kami belum memiliki program yang fenomenal yang bisa kami kerjasamakan dengan orang tua, namun dialog dan saling memberikan dukungan dalam proses pendidikan dan pembelajaran insyaallah semua kami lalui dengan ringan.Peserta didik berkebutuhan khusus adalah anak yang secara pendidikan memerlukan layanan yang spesifik yang berbeda dengan anak pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus ini memiliki apa yang disebut dengan hambatan belajar dan hambatan perkembangan (barier to learning and development), oleh sebab itu mereka memerlukan layanan pendidikan yang sesuai dengan hambatan belajar dan hambatan perkembangan yang dialami oleh masing-masing peserta didik berkebutuhan khusus.Dengan ragamnya karakteristik peserta didik di sekolah umum maka sekolah harus dapat mengakomodasi semua kebutuhan peserta didik termasuk peserta didik berkebutuhan khusus. Sekolah yang dapat mengakomodasi kebutuhan semua peserta didik harus diawali dengan komitmen semua warga sekolah untuk proaktif inklusif kemudian diikuti dengan memanage/mengelola pendidikan inklusif secara profesional dan terus menerus mengembangkan pendidikan inklusif dalam rangka memberikan akses dan mutu pendidikan untuk semua.



                   





DAFTAR  PUSTAKA
Kustawan,Deden,Drs,MPd,2013,Manajemen Pendidikan Inklusi,Jakarta, Luxima

Tidak ada komentar:

obah ojo owah

 obah ojo owah tiga kata bahasa jawa tersirat berbagai makna. obah dimaksudkan bergerak. ojo bisa larangan, rambu2 waspada dan himbauan. owa...