Selasa, 16 Juli 2013

TIPS ANTI MALAS SHOLAT DAN Menggemarkan Membaca Al-Quran di Bulan Ramadhan

TIPS ANTI MALAS SHOLAT 

Bismillahir-Rah maanir-Rahim ...
Shalat adalah tiang agama.
Nah lho, ... kalau tidak shalat berarti tiangnya kemana?
Rasa malas sering datang ketika waktunya shalat.
Bagaimana cara mengatasinya ? Yuk simak tips berikut : ...
1. Niat ..
Segala perbuatan tergantung pada niatnya. Niatkan pada diri
kita untuk selalu shalat tepat di awal waktu. Bersungguh-sungguhlah melawan rasa malas itu.
Jangan sampai rasa malas
menguasai diri kita.
2. The power of habit ..
Biasakanlah untuk shalat lima waktu berjama'ah dimasjid ( bagi pria), walau pada awalnya terasa berat tapi kalau sudah dibiasakan akan terasa ringan bahkan kita
akan merasa rugi bila
meninggalkannya .
3. Kontrol diri ..
Jika rasa malas itu kembali menggerogoti kita, lawan saja. Ingat kewajiban kita sebagai
orang muslim, ingatlah balasan/adzab Allah terhadap orang-orang
yang meninggalkan shalat.
4. Jangan pernah di tunda ..
Jika adzan telah
dikumandangkan, segeralah untuk berwudhu. Apabila sedang melakukan aktivitas sepenting
apapun, berhentilah sejenak. Ini mungkin yang susah dilakukan,
tapi menunda shalat akan
menimbulkan rasa malas
nantinya. Jangan tunda, segera laksanakan shalat.
5. Komitmen ..
Komitmen terhadap diri sendiri.
Shalat itu kewajiban, dan
kewajiban itu harus dilaksanakan. Lakukan terus secara konsisten,
sehingga shalat pun berubah fungsi menjadi kebutuhan.
Rasa malas itu bisa datang kepada siapa saja. Tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Yang terpenting adalah niat, usaha, kemauan dan komitmen untuk melakukan shalat 5 waktu tepat waktu.
… Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci …
~* SEMOGA BERMANFAAT (MIMBAR DAKWAH ISLAM)

Menggemarkan Membaca Al-Quran di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan, dikenal juga dengan Bulan Al-Qur’an’ karena pada bulan inilah Al-Qur’an diturunkan.
Allah Ta’ala berfirman,
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Qs.Al Baqarah:185)
Bersungguh sungguhlah untuk memperbanyak bacaan Al-Quran yang penuh berkah, terutama pada bulan ini, yaitu bulan diturunkannya Al-Qur’an. Membaca Al-Qu’an pada bulan ini memiliki keistimewaan tersendiri. Dahulu Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi shalallahu ‘alayhi wa sallam setiap tahun sekali pada bulan ramadhan. Pada tahun wafatnya Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada beliau sebanyak dua kali untuk memantapkannya.
Para ulama pendahulu memperbanyak membaca Al-Quran pada bulan ramadhan, baik di dalam maupun di luar shalat. Berikut ini adalah beberapa contohnya.
Imam Az-Zuhri rahimahullah berkata, pada saat memasuki bulan ramadhan, “Ini adalah bulan pembacaan Al-Qur’an dan pemberian makanan.”
Ketika memasuki ramadhan, Imam Malik rahimahulah meninggalkan
pembacaan hadits dan majelis majelis ilmu, lalu beliau fokus untuk membaca Al-Qur’an dengan memakai mushaf.
Qatadah selalu mengkhatamkan Al-Qur’an setiap tujuh malam, namun pada bulan Ramadhan, beliau mengkhatamkan Al-Quran dalam tiga hari, bahkan pada sepuluh malam terakhir, beliau mengkhatamkannya setiap malam.
Ibrahim an Nakha’i rahimahullah mengkhatamkan Al-Quran setiap tiga malam. Namun pada sepuluh malam terakhir beliau mengkhatamkannya tiap dua malam.
Adapun Al-Aswad rahimahullah, beliau membaca seluruh ayat al-Qur’an setiap dua hari pada setiap bulan.
Maka, jadikanlah orang orang pilihan tersebut sebagai teladan kalian. Ikutilah jalan mereka dan pergunakanlah kesempatan pada waktu siang dan malam dengan sebaik baiknya untuk mendekatkan diri kepada Yang maha Perkasa lagi maha Pengampun. Ketahuilah, umur itu hilang dengan cepat dan waktu itu akan sirna seluruhnya, seolah olah hanya sekejap mata saja.
Ya Allah, berilah karunia kepada kami untuk dapat membaca kitabMu sesuai dengan cara yang Engkau Ridhai dari kami. Dengannya tunjukkanlah kami jalan jalan keselamatan dan keluarkanlah kami dari kegelapan kepada cahaya. Wahai pemilik dan Pengatur alam Semesta, jadikanlah ia sebagai hujjah yang memperkuat kami, bukan hujjah yang mencelakakan kami.
Disalin dari Majelis Bulan Ramadhan
Syaikh Muhammad bin Shalih al- Utsaimin rahimahullah,
Pustaka Imam Syafi’i





Tidak ada komentar:

obah ojo owah

 obah ojo owah tiga kata bahasa jawa tersirat berbagai makna. obah dimaksudkan bergerak. ojo bisa larangan, rambu2 waspada dan himbauan. owa...