Senin, 27 Januari 2014

PARENTING DALAM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI

Anak merupakan amanah yang dianugerahkan kepada pasangan yang terpilih, mengapa.........karena tidak semua pasangan bisa memiliki anak atau keturunan, namun bila amanah yang kita terima tidak sesuai dengan harapan kita, diluar kemampuan memahami keindahan dan perbedaan setiap ciptaan NYA, bisa jadi terlihat berbalik dengan pemahaman pada umumnya. Rasa kecewa dan lain menjadi campur aduk di benak dan hati kita sebagai orang tua, dalam kenyataan merupakan suatu masalah besar bagi pasangan-2 atau keluarga tersebut.Namun tidak menutup kemungkinan dibalik yang tidak tampak tersebut tersimpan berlian yang memang memerlukan pengasahan yang cukup rumit. Begitu saya menganalogkan sebuah keluarga yang menerima amanah seorang anak yang berkebutuhan khusus.
Mari kita renungkan, bahwa setiap bocah adalah seniman, masalahnya tinggal cara mempertahankan agar ia tetap artis ketika sudah dewasa (pablo picasso). 
Anak memerlukan fasilitas untuk mencapai perkembangannya yang optimal, terus menerus adanya perubahan,sebagaimana prinsip perkembangan sebagai berikut :
  1. sifatnya berkesinambungan
  2. dipengaruhi tempat dan waktu (sejarah individu)
  3. keseimbangan antara pertumbuhan dan penurunan
  4. bersifat lentur, tetapi ada keterbatasan (misalnya daya ingat, motivasi).
Bagi guru sebenarnya apa makna anak didik ?
  1. anak yang di didik
  2. anak yang dititipkan orang tuanya
  3. obyek yang harus diajar
  4. atau bagian tugas 
cara pandang memahami peserta didik tersebut mempengaruhi pada cara bagaimana anda mengajar dan mengasuhnya, namun bagaimana jika ada salah satu dari mereka bermasalah ? disini diperlukan adanya pemahaman pada hypothesis rubber band, adanya perbedaan pada setiap individu dengan karakteritic masing-masing, kelenturan disetiap karet memiliki perbedaan, begitu juga pada peserta didik memiliki keunikan masing-masing. Berbagai pola asuh telah diterapkan pada zaman terdahulu, perspektif lama dan baru memiliki perbedaan dan nilai positif yang perlu dipadukan sehingga memberikan hasil yang maksimal.

Pola pengasuhan yang positif bisa dilakukan sebagai berikut :
  1. Mensyukuri kehadiran anak dan mencoba memfokuskan pengamatan apa yang berubah (dalam arti bertambah) hari ini.
  2. Amati totalitas aspek perkembangan (kognitif,afektif dan psikomotor) yang ada dan berusaha membuat stimulasi tanpa memaksa.
  3. Abaikan perilaku negatif dan puji perilaku positif anak.
  4. Belajar menjadi pendengar bagi anak.
  5. Jangan ragu dan malu mengekspresikan kasih sayang anda dengan sentuhan pada anak.
  6. Hindari kata-kata yang mengekang berkembangnya proses berpikir anak. Aktifkan kata tanya dalam menghadapi anak.
Kebutuhan stimulasi :
  1. Sesuai dengan taraf perkembangan
  2. Berkembang itu bukan sulapan
  3. Perhatikan aspek KEMATANGAN dan BELAJAR (maturity & learning)
  4. Gunakan resep 3D : (diamati-dideteksi-distimulasi)
  5. Gunakan empati dan bukan simpati

Cara asuh yang tepat bagi anak yang ada di kelas inklusif :
P enerimaan penuh
O rientasi perbedaan
S ensitif terhadap perubahan anak
I mbangi ketidak mampuannya dengan hal yang baik
T rust bahwa anak mampu tumbuh dan berkembang
I ndividual deferences
Variasi dalam berinteraksi
E mosi terkontrol

Kita mengenal pola asuh yang bisa diterapkan dan kemungkinan ada kesesuaian dengan peserta didik yaitu 

Pengasuhan Konsep Tradisional :
  • Mengajari anak pekerjaan-pekerjaan domistik
  • Memberi kebutuhan fisik
  • Membentuk kebiasaan anak
  • Membentuk pendidikan moral
  • Mendisiplinkan anak
Pengasuhan Konsep Perkembangan :
  • Mengajak anak mandiri
  • Mengembangkan emosi anak
  • Membantu perkembangan social anak
  • Menstimulasi berkembangnya mental (kepribadian dan moral) anak
  • Memberikan lingkungan yang mematangkan anak
  • Memperhatikan kebutuhan perkembangan anak per individu
  • Mendisiplinkan dengan pemahaman
Untuk memudahkan pengasuhan perlu di ketahui kondisi dan kebiasaan anak yang meliputi :
  • jenis kelamin
  • urutan kelahiran
  • jumlah saudara kandung
  • perempuan/laki-laki satu-satunya
  • anggota lain dalam keluarga
  • rutinitas
  • bahasa
Agar tercapai perkembangan yang optimal maka diperlukan ketrampilan pengasuhan guru/bunda dengan :
  • Sediakan waktu yang berkualitas
  • Mengarahkan tingkah laku yang diharapkan
  • Tunjukkan kasih sayang
  • Berbincang/dialog dengan anak
  • Belajar bersama anak kapan saja
  • Menjadi model
  • Dorong kemandirian
  • Ajak anak beraktivitas melalui bermain (play teraphy)
Pola asuh yang telah diupayakan secara maksimal akan lebih memberikan dampak perkembangan positif bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang merupakan amanah yang tak ternilai bagi sebuah keluarga.

Tidak ada komentar:

obah ojo owah

 obah ojo owah tiga kata bahasa jawa tersirat berbagai makna. obah dimaksudkan bergerak. ojo bisa larangan, rambu2 waspada dan himbauan. owa...